"Populer untuk apa?".
Tidak ada manusia yang tidak ingin populer.
Dikenal orang banyak hingga mempunyai pengikut yang banyak. Popularitas
diinginkan semua orang dengan tujuan yang beraneka ragam. Ada yang
karena menyebar luaskan dan memperdalam ilmu pengetahuan dengan diskusi,
kekayaan, kedudukan dan sekadar dikenal orang banyak. Minoritas selalu
kalah dengan mayoritas. Yang banyak selalu menang dengan yang sedikit.
Begitiulah hukum alam yang terjadi.
Tapi bagaimana minoritas
bisa menang melawan mayoritas ada dalam tulisan saya dengan judul yang
lain. Fonemena yang ada di kalangan anak muda, sosial media dalan dunia
mayya dan yang seumpamanya digunakan sebagai wadah atau sarana agar
dikenal orang banyak tanpa dapat memberikan manfaat bagi diri sendiri
dan orang lain. Bermanfaat bagi diri sendiri sebagai sarana memperbaiki
diri. Kualitas diri memepengaruhi bagaimana manusia menjalani
kehidupannya.
Segala problematika kehidupan mengajarkan manusia
agar menjadi pribadi yang berkualitas. Berbagai cara atau sikap manusia
menghadapinya, ada yang berhasil dan ada yang gagal. Kebanyakan
sebagaian anak muda memaksakan diri mendapatkan jodoh seperti yang ada
dalam benaknya tanpa menyadari jodoh adalah cerminan diri sendiri.
Akibatnya apa?. Sebagian dari mereka lupa dengan tugasnya sebagai
generasi muda dan harapan bangsa. Terjebak dalam persaingan material
agar diakui orang banyak kebenarannya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
lebih baik memiliki 1 artikel berkualitas hasil karya kita sendiri daripada memiliki 100 artikel hasil copas dan tidak berkualitas sama sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar