oncontextmenu='return false;' onkeydown='return false;' onmousedown='return false;'

Social Icons

Pages

Rabu, 05 Oktober 2016

Game adalah kehidupan


          Game berasal dari kata bahasa inggris yang memiliki arti dasar Permainan. Permainan dalam hal ini merujuk pada pengertian “kelincahan intelektual” (intellectual playability). Game juga bisa diartikan sebagai arena keputusan dan aksi pemainnya. Ada target-target yang ingin dicapai pemainnya.Kelincahan intelektual, pada tingkat tertentu, merupakan ukuran sejauh mana game itu menarik untuk dimainkan secara maksimal.


          
Pada awalnya, game identik dengan permainan anak-anak. Kita selalu berpikir game merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh anak-anak yang dapat menyenangkan hati mereka. Dengan kata lain, segala bentuk kegiatan yang memerlukan pemikiran, kelincahan intelektual dan pencapaian terhadap target tertentu dapat dikatakan sebagai game.

        Masih ingat tidak ketika kita main Mario Bross? yang perlu kita lakukan meloncat-loncat, ambil jamur untuk menjadi Big Mario, kemudian menyelesaikan tiap stage yang ada. Game jaman dahulu tidak menyebabkan rasa candu yang berlebihan pada si pemain. Jaman sekarang, game diciptakan tidak lagi ditujukan untuk anak-anak SD atau SMP, melainkan untuk mendapatkan keuntungan komersial. Bahkan, sekarang sangat mudah untuk mendapatkan orang-orang yang berumur dua puluhan ke atas yang masih berkutat di dunia game. Mereka adalah anak-anak kecil di tahun 90an yang saat ini masih belum bisa melepaskan diri dari permainan di dunia maya. Ilustrasi gambar gaya hidup seorang gamer Ketika seseorang kecanduan game, pada umumnya mereka tidak akan mengakui kalau mereka telah kecanduan game sebelum hidup mereka berantakan. Salah satu alasan mereka bertahan karena besarnya pikiran, tenaga, dan waktu yang mereka telah investasikan. Ketika mereka mulai mengingat seberapa lama waktu yang mereka butuhkan untuk mengembangkan karakter yang mereka impikan, mereka akan merasa sangat berat untuk meninggalkan game yang telah diidam-idamkan selama ini. 

          Belum lagi tekanan sosial dari sahabat-sahabat sesama gamer, maka akan lebih sulit lagi untuk melepaskan diri dari rasa candu main game. Memang, bermain game itu ada manfaatnya. Saya tidak bisa memungkiri lagi kalau gaming mengambil peran dalam membentuk pola pikir saya saat ini. Namun, saya merasa jikalau game jaman sekarang jauh lebih banyak dampak negatifnya dibandingkan dampak positifnya. 

          Oleh karena itu, diperlukan juga peran dari orang tua dalam membentuk kepribadian anak-anak. Jangan karena takut anak-anaknya salah bergaul di luar rumah, orang tua malah memberikan jatah main game yang berlebihan di dalam rumah. pada si anak. Efeknya tidak dapat dilihat langsung dari penampilan fisik, tetapi lebih daripada perkembangan mental si anak. 

          Bagi kalian yang sampai saat ini masih terjebak dalam dunia game, tahukah kalian bahwa ada dunia yang jauh lebih indah di luar sana daripada duduk berjam-jam di depan komputer? Mulailah bersosialisasi dengan dunia luar, carilah hobi baru. Hal ini akan  mempermudah kita untuk lepas dari rasa candu yang telah mengidap dalam hidup kita selama bertahun-tahun.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

lebih baik memiliki 1 artikel berkualitas hasil karya kita sendiri daripada memiliki 100 artikel hasil copas dan tidak berkualitas sama sekali.

Jumlah Kunjungan

foto foto


" />




 
Blogger Templates