Game adalah kehidupan
Game berasal dari kata bahasa inggris yang memiliki arti dasar Permainan. Permainan
dalam hal ini merujuk pada pengertian “kelincahan intelektual” (intellectual
playability). Game juga bisa diartikan sebagai arena keputusan dan aksi
pemainnya. Ada target-target yang ingin dicapai pemainnya.Kelincahan intelektual, pada tingkat tertentu, merupakan ukuran sejauh mana
game itu menarik untuk dimainkan secara maksimal.
Pada awalnya, game identik dengan permainan anak-anak. Kita selalu
berpikir game merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh anak-anak yang dapat
menyenangkan hati mereka. Dengan kata lain, segala bentuk kegiatan yang
memerlukan pemikiran, kelincahan intelektual dan pencapaian terhadap target
tertentu dapat dikatakan sebagai game.
Masih
ingat tidak ketika kita main Mario Bross? yang perlu kita lakukan
meloncat-loncat, ambil jamur untuk menjadi Big Mario, kemudian menyelesaikan
tiap stage yang ada. Game jaman dahulu tidak menyebabkan rasa candu yang
berlebihan pada si pemain. Jaman sekarang, game diciptakan tidak lagi ditujukan
untuk anak-anak SD atau SMP, melainkan untuk mendapatkan keuntungan komersial.
Bahkan, sekarang sangat mudah untuk mendapatkan orang-orang yang berumur dua
puluhan ke atas yang masih berkutat di dunia game. Mereka adalah anak-anak
kecil di tahun 90an yang saat ini masih belum bisa melepaskan diri dari
permainan di dunia maya. Ilustrasi gambar gaya hidup seorang gamer Ketika
seseorang kecanduan game, pada umumnya mereka tidak akan mengakui kalau mereka
telah kecanduan game sebelum hidup mereka berantakan. Salah satu alasan mereka
bertahan karena besarnya pikiran, tenaga, dan waktu yang mereka telah
investasikan. Ketika mereka mulai mengingat seberapa lama waktu yang mereka
butuhkan untuk mengembangkan karakter yang mereka impikan, mereka akan merasa
sangat berat untuk meninggalkan game yang telah diidam-idamkan selama ini.
Belum lagi tekanan sosial dari sahabat-sahabat sesama gamer, maka akan lebih
sulit lagi untuk melepaskan diri dari rasa candu main game. Memang, bermain
game itu ada manfaatnya. Saya tidak bisa memungkiri lagi kalau gaming mengambil
peran dalam membentuk pola pikir saya saat ini. Namun, saya merasa jikalau game
jaman sekarang jauh lebih banyak dampak negatifnya dibandingkan dampak
positifnya.
Oleh karena itu, diperlukan juga peran dari orang tua dalam
membentuk kepribadian anak-anak. Jangan karena takut anak-anaknya salah bergaul
di luar rumah, orang tua malah memberikan jatah main game yang berlebihan di
dalam rumah. pada si anak. Efeknya tidak dapat dilihat langsung dari penampilan
fisik, tetapi lebih daripada perkembangan mental si anak.
Bagi kalian yang
sampai saat ini masih terjebak dalam dunia game, tahukah kalian bahwa ada dunia
yang jauh lebih indah di luar sana daripada duduk berjam-jam di depan komputer?
Mulailah bersosialisasi dengan dunia luar, carilah hobi baru. Hal ini
akan mempermudah kita untuk lepas dari rasa candu yang telah mengidap
dalam hidup kita selama bertahun-tahun.
lebih baik memiliki 1 artikel berkualitas hasil karya kita sendiri daripada memiliki 100 artikel hasil copas dan tidak berkualitas sama sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar